Model
pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut
Nur Citra Utomo dan C. Novi Primiani (2009: 9), “STAD didesain untuk
memotivasi siswa-siswa supaya kembali bersemangat dan saling menolong untuk
mengembangkan keterampilan yang diajarkan oleh guru”. Menurut Mohamad Nur
(2008: 5), pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim dengan anggota 4 siswa
pada setiap tim. Tim dibentuk secara heterogen menurut tingkat kinerja, jenis
kelamin, dan suku.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD lebih
menekankan kepada pembentukan kelompok. Kelompok yang dibentuk nantinya akan
berdiskusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Oleh karena itu model
pembelajaran STAD dapat membuat siswa untuk saling membantu dalam menyelesaikan
suatu permasalahan.
Langkah-langkah Model
Pembelajaran STAD
Menurut
Agus Suprijono (2011: 133-134), langkah-langkah pada model pembelajaran
STAD adalah sebagai berikut:
- Membentuk kelompok yang
anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, suku, dan lain-lain).
- Guru menyajikan pelajaran.
- Guru memberi tugas pada
kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang
sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti.
- Guru memberi kuis/ pertanyaan
kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
- Memberi evaluasi.
- Kesimpulan.
Pada
model pembelajaran STAD, tim yang terbaik akan mendapatkan sebuah penghargaan.
Menurut Mohamad Nur (2008: 5-6), penghargaan diberikan pada tim dengan kriteria
tertentu. Kriteria itu dapat diambil dari skor tim, kekompakan tim dalam
bekerja sama, saling membantu teman satu tim dalam mempelajari materi, dan
saling memberi semangat kepada teman satu tim untuk melakukan yang terbaik.
Mohamad Nur (2008: 6) juga menyatakan bahwa “ide utama di balik STAD adalah
untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam menuntaskan
keterampilan-keterampilan yang dipresentasikan guru”.
Kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran STAD
Menurut
Yurisa (2010), kelebihan dan kelemahan model pembelajaran STAD adalah sebagai
berikut:
1)
Kelebihan model pembelajaran kooperatif STAD
a)
Meningkatkan kecakapan individu.
b)
Meningkatkan kecakapan kelompok.
c)
Meningkatkan komitmen.
d)
Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya.
e)
Tidak bersifat kompetitif.
f)
Tidak memiliki rasa dendam.
2)
Kelemahan model pembelajaran kooperatif STAD
a)
Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.
b)
Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota
yang pandai lebih dominan.
0 komentar:
Posting Komentar