BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kegiatan
pendidikan adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar. Winkel (dalam
Darsono dkk, 2000) mengungkapkan pengertian belajar sebagai suatu aktivitas mental
/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan dalam pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Belajar
dapat membawa perubahan dan perubahan itu pada pokoknya adalah diperoleh
kecakapan baru melalui suatu usaha. Para pendidik hendaknya memposisikan
peserta didik sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya dan diberi
kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran perlu adanya suasana yang terbuka, akrab dan saling menghargai.
Sebaliknya perlu menghindari suasana belajar yang kaku, penuh dengan ketegangan
dan sarat dengan perintah dan instruksi yang membuat peserta didik menjadi
pasif, tidak bergairah, cepat bosan dan mengalami kebosanan (Dasim
Budimansyah,2002). Hal tersebut bisa tercapai apabila sang pendidik memakai
jalan pembelajaran dengan pendekatan problem solving.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian
pembelajaran dengan problem solving?
2. Apa saja perangkat
pembelajaran Problem solving?
3. Bagaimanakah bentuk-bentuk
pembelajaran problem solving?
4. apa saja kelebihan
dan kekurangan pembelajaran problem solving?
5. Bagaimanakah
pendekatan pemecahan masalah?
C. Tujuan pembahasan
Masalah
1. Dapat mengetahui
pengertian pembelajaran dengan problem solving
2. Untuk Mengenal
perangkat pembelajaran Problem solving
3. Untuk memahami
bentuk-bentuk pembelajaran problem solving
4. Dapat
Mengetahu kelebihan dan kekurangan pembelajaran problem solving
5. Untuk mengetahui
pendekatan pemecahan masalah.
BAB II
Pembahasan
2.1. Pengertian dasar problem solving Agar kita sukses menerapkan pembelajaran
dengan problem solving maka langkah pertama yang harus lakukan ialah
memahami makna problem solving solving terselebih dahulu. Barangkali secara
umum orang memahami masalah sebagai kesenjangan antara kenyataan dan harapan.
Namun dalam matematika, istilah problem memiliki makna yang lebih khusu. Yakni
istilah “problem” terkait erat dengan suatu pendekatan pembelajaran yaitu
problem solving ( pemecahan masalah) yang digunakan intuk pendekatan dalam
proses pembelajaran . Dan menurut Hunsaker Pemecahan masalah ( problem solving ) didefinisikan sebagai suatu
proses penghilangan perbedaan atau ketidak sesuaian yang terjadi antara hasil
yang diperoleh dan hasil hasil yang diinginkan
Sementara menurut Mu’Qodin mengatakan bahwa problem solving adalah
merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi,
menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan
alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan
dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan
melakukan suatu tindakan yang
tepat..
Berdasarkan
dari beberapa definisi problem solving yang
dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa problem solving merupakan suatu keterampilan yang
meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi dan
mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif sehingga
dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran. Terkait dengan
pengertian problem solving tadi bila dikaitkan dengan pembelajaran maka
mempunyai pengertian sebagai proses pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa
untuk menyelesaikan masalah, dimana problem yang harus diselesaikan
tersebut bisa dibuat-buat sendiri oleh pendidik dan ada kalanya fakta nyata
yang ada dilingkungan kemudian dipecahkan dalam pembelajaran dikelas, Dengan
berbagai cara dan teknik.
2.2. Perangkat Pembelajaran Problem Solving
Untuk menerapkan
pembelajaran problem solving diperlukan beberapa perangkat terutama
A. Software,
yang mengaitkan metode, Setiap pembelajaan seorang guru tidak dilepaskan
dari peranan metode, akan tetapi tak semua metode yang guru pakai dapat
menghasilkan output yang baik, Dan guru mengajar dengan metode dapat menemukan
dan membimbing anak ke arah pemecahan masalah tapi tak semua metode
bisa digunakan sebagi proses problem solving paling
tidak metode tersebut mempunyai nilai-nilai Sebagai berikut:
·
Keaktifan terhadap
peserta didik
karena keaktifan
siswa dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengexplorasi
pengetahuannya untuk memecahkan masalah serta membangun konsep-konsep yang akan
dipelajarinya. Keseluruhan pengalaman belajar ini akan memberikan ketrampilan
kepada siswa bagaimana sesungguhnya belajar yang dapat menjadi bekal untuk
menjadi pembelajar seumur hidup. Dan memecahkan masalah dalam proses
pembelajaran.
·
Kreativitas
Dengan kekreatisan
seorang siswa baik individual maupun kelompok dituntut untuk menghasilkan
penemuan-penemuan sebagai manifestasi dari pemecahan masalah, orang-orang yang
kreatif masih saja belum banyak jumlahnya Konon hal inilah yang menyebabkan
bangsa Indonesia tidak banyak menghasilkan paten atau temuan. Mandulnya bangsa
Indonesia dalam menghasilkan temuan-temuan baru tentu saja menjadi kendala
untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain didunia. Oleh karenanya
penting bagi siswa untuk semenjak dini menghasilkan kreasi-kreasi atau belajar
mengkreasi sesuatu. Kelak ketika mereka dewasa kreativitas ini diharapkan dapat
menjadi terobosan dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan diantaranya
adalah menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Konon banyaknya sarjana
yang menjadi antrean pencari kerja disebabkan karena semenjak kecil mereka
tidak terbiasa menciptakan sesuatu. Kebiasaan belajar dengan menghapalkan dan
meniru tidak banyak bermanfaat dalam kehidupan.
Berkreativitasnya
siswa dapat menghantarkan daya pikir kritis dalam memecahkan masalah dan
tentunya setiap metode harus didukung oleh fasilitas tertentu yang dapat mengarah
kepada tercapainya tujuan.
Diantara yang paling bermasalah ialah Metode ceramah
meruapakan metode klasik yang hanya menggunakan lisan dalam menyampaikan
materi, yang dampaknya murid menjadi pasif, tidak gairah dan daya pikir siswa
statis. Maka dari itu metode ceramah sangat tidak relevan untuk digunanakan
dalam pembelajaran problem soving,
memang setiap metode pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari metode ceramah
akan tetapi metode ceramah hanya sebagai fasilitas daya dukung aja dari
pada metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran.
B. Hardware
Untuk perangkat yang
kedua ialah hardware yang terkait dengan teknik pembelajaran, sebelum
kita memahami hardware pembelajaran kita harus paham dengan pengertian teknik
pembelajaran, teknik pembelajaran ialah jalan, alat, atau media yang diguanakan
oleh guru dalam rangka mendidik muridnya guna mencapai tujuan pembelajaran (
Garlach dan Ely, 1980 )
Aplikasi atau
penerapan teknologi pendidikan dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan
pembelajaran mempersyaratkan minimal tersedianya hal-hal berikut: a) dukungan
teknologi atau infrastruktur, b) penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam
mengembangkan content, c) kesiapan Siswa pengguna atau user. Sementara itu
pemecahan masalah belajar secara empirik dapat dilakukan dengan berbagai cara,
strategi, dan prosedur (Purwanto, 2005:1718).
Aplikasi atau
penerapan teknologi pendidikan dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan
pembelajaran dengan cara: 1) memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang
ekonomi, manajemen, psikologi, rekayasa, dan lain-lain secara bersistem; 2)
memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan
memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan di antaranya; 3)
menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan
masalah belajar; 4) timbulnya daya lipat atau efek sinergi, di mana
penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar
penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan
mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah (Miarso,
2007:78).
Penerapan Teknologi
Pendidikan Dapat diterapkan dalam Pembelajaran Computer Assisted Learning
(CAL)
Teknik ini digunakan
untuk kegiatan belajar yang berstruktur, dimana computer
Diprogramkan untuk permasalahan-permasalahan (sistem Pakar). Siswa diminta
untuk Meme cahkan masalah tersebut atau mencari jawaban dengan
mempergunakan komputer dan seketika itu juga jawaban siswa diproses secara
elektronik. Dalam beberapa detik siswa sudah mendapat jawaban atau umpan
balik jawaban tersebut. CAL memberikan siswa untuk maju sesuai dengan
kecepatan masing-masing mereka.Metode ini dapat dipergunakan pada setiap
tingkat pengetahuan dari yang sederhana sampai pada yang paling kom pleks.
2.3 Bentuk Problem Solving
Ada beberapa bentuk
dalam problem solving menurut Chang, D’Zurilla dan Sanna (2004), yaitu
a) Rational Problem Solving
Sebuah bentuk
pembelajaran problem solving yang konstruktif yang didefinisikan seperti
rasional, berunding dan aplikasi yang sistematik dalam kemampuan menyelesaikan
masalah. Model ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu
:
1) Identifikasi Masalah
Problem solver mencoba
mengelompokkan dan mengerti masalah yang dihadapi dengan mengumpulkan
banyak spesifikasi dan fakta konkrit tentang kemungkinan masalah,
mengidentifikasi permintaan, rintangan dan tujuan yang realistik dalam
menyelesaikan masalah.
2) Mencari Solusi
Alternatif
Fokus pada tujuan
untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mencoba untuk mengidentifikasi banyak
solusi yang memungkinkan termasuk yang
konvensional.
3) Mengambil Keputusan
Problem solving mengantisipasi terhadap keputusannya dalam solusi yang
berbeda, mempertimbangkan, membandingkan dan kemudian memilih yang terbaik atau
solusi yang efektif yang paling
berpotensial.
4) Mengimplementasi Solusi dan
Pembuktian
Seseorang harus berhati-hati dalam menerima dan mengevaluasi solusi yang
menjadi pilihan setelah mencoba untuk melaksanakan solusi tersebut kedalam
situasi masalah dalam kehidupan nyata
2.4. Kelebihan dan Kekurangan
Pembelajaran Problem Solving.
Salah satu tujuan pembelajaran ialah untuk menciptakan prodak
siswa yang tidak hanya memiliki keahlian koqnitif dan afektif saja
melainkan seorang siswa juga dituntut untuk cakap dalam mengembangkan
psikomotorik, tujuan tersebut tidak dari proses untuk memecahkan masalah, dan
didalam memecahkan masalah tersebut haruslah menghadirkan metode. Dan metode
yang tepat ialah metode problem solving,
salah satu metode metode yang menekankan untuk berpikir krisis dan kreatif guna
mencapai tujuan, tapi metode tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Pembelajaran Problem Solving
1. Melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan
bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah
yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi
dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan
mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang
perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat.
7. Dapat membuat
pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan pembelajaran problem solving
1. Beberapa pokok
bahasan sangat sulit untuk menerapkan Pembelajaran ini. Misal terbatasnya
alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta
akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi
waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain
3. Pengembangan program
membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama.
4. Pengadaan dan
pemeliharaan alat mahal .
2.5. Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving
Approach)
Ada 5
langkah, yakni :
1.Problem Identification
Ketika kita menemukan sebuah masalah. Baik itu masalah teknis atau kehidupan
sehari-hari karena pada umunya semua masalah memiliki kronologis jalan keluar
yang hamper sama. Sebagai contohnya karena saya akan menghadapi UTS tanggal 28
besok dan belum benar-benar siap, serta diperparah sekarang bulan puasa maka
ini bisa dijadikan contoh masalah.
2.Synthesis
Sebuah gagasan awal secara keseluruhan untuk memecahkan masalah. Langkah
selanjutnya masalah di atas adalah saya harus berusaha lebih keras untuk
mengejar ketertinggalan dan tidak menganut sistem belajar kebut semalam.
3.Analysis
Kalau di buku Holtzapple Reece dijelaskan bahwa pada langkah ini kuncinya
adalah mengubah masalah fisika menjadi model matematikanya. Karena saya sudah
terlanjur memberi contoh masalah kehidupan nyata maka jika ditinjau dari
langkah ini maka saya harus menentukan langkah riil step by step, misalnya
belajar terorganisasi atau berurutan dan
berkelanjutan.
4.Application
Langkah application di sini kita melaksanakan semua gagasan dan langkah-langkah
yang kitarencanakansebelumnya.
5.Comprehension
Di langkah ini kita menggunakan teori yang sudah ada. Untuk kasus yang telah
saya contohkan teori yang ada adalah mitos kalau belajar sebelum tidur itu baik
dan jauh lebih baik belajar pada saat shubuh atau fajar. Di jelaskan dalam buku
Misteri Shalat Shubuh bahwa banyak keajaiban atau mukjizat yang terjadi kala
fajar.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
1. problem solving merupakan
suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa
situasi dan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan
alternatif sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai
sasaran. Terkait dengan pengertian problem solving tadi bila dikaitkan dengan
pembelajaran maka mempunyai pengertian sebagai proses pendekatan pembelajaran
yang menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, dimana problem yang
harus diselesaikan tersebut bisa dibuat-buat sendiri oleh pendidik dan ada
kalanya fakta nyata yang ada dilingkungan kemudian dipecahkan dalam
pembelajaran dikelas, Dengan berbagai cara dan teknik.
2. Perangkat dalam
pembelajaran problem solving ialah berupa software yang berupa metode tapi tak
semua metode bisa dipakai dalam pembelajaran problem solving paling tidak
metode tersebut mempunyai nilai-nilai keaktifan dan kretivitas bagi siswa. dan
yang perangkat problem solving ialah hardware yang berupa tenik pembelajaran.
3. Bentuk Problem
Solving ialah Rational Problem Solving dengan cara Identifikasi Masalah,
Mencari Solusi Alternatif. Mengambil
Keputusan, Mengimplementasi Solusi dan Pembuktian.
4. Pembelajaran
problem solving ada kelebihannya dan kekurangannya diantaranya.
Kelebihan problem
solving
·
Melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan.
·
Berpikir dan bertindak
kreatif.
Kekurangannya
·
Pengembangan program
membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama.
·
Pengadaan dan
pemeliharaan alat mahal .
5. Pendekatan
Pemecahan masalah ada lima langkah yaitu, Problem Identification, Syinthesis,
Analysis, Application, Comprehension
DAFTAR PUSTAKA
1. Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Efektif dan Efisien, Jakarta, Bumi Aksara, 2008.
2. Harun Nasution, Teknologi pendidikan, , Jakarta, Bumi Aksara,2010.
3. Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta,
Pustekkom-Diknas, 2007.
- Online http://anicahyadi.blogspot.com/2009_04_01_archive.html, 25 Nov 2010.
- R.
Ibrahim & Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran,
Jakarta, Penerbit Rineka Cipta, 1996.
- Purwanto,
et.al.. Jejak Langkah Perkembangan Teknologi
Pendidikan diIndonesia. Pustekkom Diknas, Jakarta, 2005.
- Zainal
Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,
Surabaya, Penerbit Insan Cendikia, 2002.